Rabu, 20 Agustus 2014

terasi asli sidoarjo





Terasi termasuk penganan yang sangat populer di Jawa Timur, tak terkecuali Sidoarjo. Industri pembuat terasi menyebar ke berbagai tempat di Sidoarjo, disamping bahan bakunya melimpah, peminat penganan ini juga hampir merata di berbagai umur. Terasi Sidoarjo terkenal gurih dan harum sehingga banyak penduduk Sidoarjo yang berdomisili di luar Sidoarjo selalu membawa penganan ini sebagai obat kangen tempat kelahiran mereka.



Terasi, Cita Rasa Masakan Nusantara : Pernah makan sambal terasi, cah kangkung atau tumis-tumisan sejenisnya?bagaimana rasanya?? nikmat bukan… aroma dans citarasa khas yangs ada dalam masakan tadi ternyata bersumber dari terasi. Terasi merupakan produk awetan ikan-ikan atau rebon yangs telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, penggilingan atau penumbukan dans penjemuran yangs berlangsung selama + 20 hari. Ke dalam produk terasi tersebut ditambahkan garam yangs berfungsi sebagai bahan pengawet, berbentuk seperti pasta dans berwarna hitam-coklat, kadansg ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan. Terasi memiliki bau yangs tajam dans biasanya digunakan untuks membuat sambal terasi, tapi juga sering ditemukan dalam berbagai resep tradisional Indonesia.

Jenis Terasi : Terasi yangs banyak diperdagangkan dipasar, secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan bahan bakunya, yaitu terasi udansg dans terasi ikan. Terasi udansg biasanya memiliki warna cokelat kemerahan, sedansgkan terasi ikan berwarna kehitaman dans terasi udansg umumnya memiliki harga yangs lebih tinggi dibandingkan dengan terasi ikan.

Kandungan Unsur Gizi Terasi : Unsur gizi yangs terkandung di dalam terasi cukup lengkap dans cukup tinggi. Di samping itu dalam terasi udansg terkandung yodium dalam jumlah tinggi yangs berasal dari bahan bakunya.

Pembuatan Terasi

A. Alat dans Bahan

1. Alat

  • Timbangan.
  • Alat penghancur.
  • Tempat fermentasi.
  • Perangkat penjemuran.
  • Wadah plastik.
  • Kain saring

2.Bahan

. Bahan Baku

a.Terasi Ikan

Beberapa jenis ikan yangs sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan terasi ikan adalah ikan Selar gatel (Rembang), Badar/Teri (Krawang) dans sebagainya. Kepala ikan harus dibuang terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut

b.Terasi Udang
Adapun bahan baku yangs digunakan dalam pembuatan terasi udansg adalah berupa rebon atau udansg kecil dengan ukuran panjang berkisar antara 1 cm – 2,1 cm (membujur), lebar 0,3 cm dengan warna keputihan.

-Bahan pembantu

a.Garam
Pada pembuatan terasi, garam memiliki fungsi ganda, yaitu seabagai berikut:
-Untuks memantapkan cita rasa terasi yangs dihasilkan.
-Pada konsentrai 20% ( 200 g/kg bahan baku), garam mampu berperan sebagai bahan pengawet, namun dalam konsentrasi lebih dari 20% justru akan menggangu proses fermentasi.

b.Pewarna
Untuks memperbaiki penampilan maka sering dilakukan penambahan bahan pewarna buatan dalam terasi. Ke dalam terasi udansg sering ditambahkan warna coklat atau merah, sedansgkan ke dalam terasi ikan sering ditambahkan warna kehitaman (campuan antara warna merah dans hijau). Adapun konsentrasi pewarna yangs digunakan, disesuaikan dengan kebutuhan. Untuks menjamin keselamatan konsumen, sebaiknya digunakan bahan pewarna yangs diizinkan penggunaannya oleh pemerintah (SII).

c.Kain Saring atau Daun Pisang.
Pada pelaksanaan fermentasi, adonan terasi peru dibagi dalam beberapa bagian kecil dans kemudian dibungkus dengan kain saring atau daun pisang yangs diiris di beberapa tempat, sehingga adonan tersebut terlindung dari cemaran debu dans air, sementara aerasi udara tetap dapat berjalan lancar.


Ikan dicuci bersih untuks membuang kotoran dans lumpur yangs melekat kemudian ditiriskan.
Tambahkan garam sebanyak 5% dari berat udansg/ikan dans pewarna sesuai dengan warna yangs diinginkan kemudian diaduk rata.
Tempatkan campuran tersebut pada wadah tampah dans ratakan agar ketebalannya 1 – 2 cm.
Jemur sampai setengah kering sambil diaduk selama penjemuran agar merata tingkat kekeringannya.
Giling / tumbuk agar halus dans di bentuk adonan gumpalan-gumpalan tersebut.
Hasil tumbukan berupa tumbukan-tumbukan bulat dibungkus dengan tikar atau daun pisang kering. Biarkan selama satu hari sampai dua hari.
Jemur kembali sambil dihancurkan supaya cepat kering. Jika terlalu kering dapat ditambahkan air. Waktu penjemuran 3 – 4 hari dans kondisi dijaga agar tidak terlalu kering.
Buat gumpalan-gumpalan kembali dans bungkus dengan daun pisang kering.
Simpan selama 1 – 4 minggu, supaya terjadi proses fermentasi sampai tercium bau khas terasi.

Sumber :  http://bisnisukm.com/pembuatan-terasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar